Ketika menilai brand value, salah satu matriks paling penting yang harus diperhatikan adalah brand awareness. Namun, banyak bisnis yang hanya fokus “menaikkan awareness” tanpa memahami bahwa awareness memiliki tingkatan yang berbeda–beda dan setiap tingkatan memberi dampak bisnis yang tidak sama. Dua level yang paling penting untuk dibedakan adalah top of mind awareness (unaided awareness) dan aided awareness.
Memahami perbedaan ini menjadi kunci karena setiap jenis awareness membutuhkan pendekatan, strategi, dan indikator pengukuran yang berbeda. Top of mind awareness menggambarkan seberapa cepat sebuah brand muncul dalam pikiran konsumen tanpa bantuan apa pun. Sementara aided awareness baru muncul ketika konsumen ditunjukkan daftar brand dan kemudian mengenalinya.
Dampaknya terhadap performa bisnis pun tidak main-main. Riset dari Nielsen dalam buying behaviour menemukan bahwa top of mind awareness berkontribusi pada 90% niat pembelian. Dengan kata lain, ketika sebuah brand menjadi top of mind awareness, peluang konsumen untuk memilih brand tersebut melonjak drastis dibandingkan brand lain yang hanya “diingat saat disebutkan”.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu top of mind awareness, mengapa ia berperan krusial dalam pertumbuhan bisnis, manfaat strategisnya, bagaimana cara membangunnya, hingga contoh merek yang berhasil mencapai posisi tersebut.
Pada bagian akhir, kita akan melihat bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan top of mind awareness melalui loyalty program yang dikelola oleh OttoDigital.
Apa Itu Top of Mind Awareness?
Top of mind awareness (TOMA) adalah tahapan awareness ketika sebuah brand masuk dalam tiga brand pertama yang langsung diingat konsumen saat menyebutkan sebuah kategori produk. Contohnya, ketika seseorang diminta menyebutkan brand sepatu athletic, tiga brand pertama yang muncul di benak mereka adalah top of mind brands.
Posisi ini sangat penting karena TOMA langsung mempengaruhi keputusan pembelian brand yang paling diingat cenderung yang paling dipilih. Namun mencapai level ini bukan hanya soal sering tampil di iklan ataupun kualitas produk, pengalaman pelanggan, dan konsistensi brand memegang peran besar terhadap daya ingat konsumen.
Ruang top of mind sangat terbatas seperti rata-rata orang hanya mengingat 3–5 brand dalam satu kategori. Itu sebabnya kompetisi di tingkatan ini sangat ketat dan setiap langkah brand selalu dibandingkan dengan pemain utama lain.
Di atas TOMA masih ada level brand dominance, ketika satu brand menjadi pilihan mayoritas konsumen dan mendominasi pasar pencapaian yang hanya diraih sedikit brand.
Membangun TOMA membutuhkan waktu, retention, relevansi, dan pengalaman pelanggan yang konsisten. Marketing dan branding menjadi ujung tombak, tetapi tidak akan efektif tanpa produk yang benar-benar kompetitif.
Mengapa Top of Mind Awareness Penting untuk Bisnis Modern?
Di era digital yang masif, keputusan pelanggan sering kali dibuat dalam hitungan detik. Mereka tidak punya waktu banyak untuk membandingkan satu per satu brand secara mendalam. Ketika satu nama langsung muncul di benak, itulah yang paling relevan dan paling siap dipilih.
Berikut alasan mengapa top of mind awareness sangat menentukan kesuksesan bisnis:
Mengurangi Cost per Acquisiton (CAC)
Ketika konsumen sudah mengenal brand Anda tanpa perlu edukasi panjang, proses konversi menjadi lebih mudah dan biaya akuisisi turun secara signifikan. Brand yang sudah “menempel” di ingatan tidak membutuhkan campaign besar untuk menarik perhatian.
Meningkatkan Kepercayaan dan Kredibilitas
Brand yang sering disebut biasanya dianggap lebih stabil dan dapat dipercaya. Kepercayaan ini sangat berharga, terutama di sektor financial technology, kesehatan, dan transportasi.
Mendorong Preferensi dan Loyalitas
Jika brand Anda menjadi pilihan pertama, peluang terjadinya repurchase meningkat drastis. Ini menciptakan customer retention yang kuat.
Menurunkan Risiko Perbandingan Produk
Ketika brand sudah menguasai benak customer, proses pertimbangan menjadi sangat sederhana. Customer berhenti membandingkan terlalu banyak brand dan langsung memilih Anda.
Memberikan Keunggulan Kompetitif Jangka Panjang
Top of mind bukan sekadar pencapaian, tetapi defensive moat pelindung bisnis terhadap kompetitor besar maupun pemain baru.
Manfaat Top of Mind Awareness untuk Bisnis dari Berbagai Industri
Setiap industri baik digital, retail, maupun layanan membutuhkan top of mind awareness untuk menjaga pertumbuhan dan daya saing. Berikut manfaat yang perlu Anda ketahui:
Peningkatan Brand Recall
Brand Anda lebih mudah diingat tanpa prompt atau stimulus visual. Ketika konsumen dapat menyebut nama brand Anda secara spontan, peluang konversi meningkat secara signifikan.
Penjualan yang Lebih Stabil
Konsumen cenderung kembali meskipun kompetitor melakukan promosi yang banyak. TOMA membantu menjaga stabilitas pendapatan karena brand Anda sudah tertanam dalam memori jangka panjang mereka.
Efisiensi Marketing
Dengan TOMA, campaign tidak lagi memulai dari nol untuk memperkenalkan brand. Anda cukup memperkuat relevansi, diferensiasi, dan reasons to choose sehingga biaya akuisisi menjadi lebih efisien.
Customer Lifetime Value (CLV) yang Lebih Tinggi
Semakin kuat hubungan psikologis dengan brand, semakin sering customer melakukan pembelian ulang. Ini berdampak langsung pada CLV yang lebih besar, memungkinkan strategi monetisasi jangka panjang yang lebih sehat.
Baca Juga : 5 Contoh Loyalty Program dan Tipsnya
Mendorong Word of Mouth
Brand yang berada dalam posisi top of mind cenderung menjadi referensi utama dalam obrolan sehari-hari. Efek ini memperluas jangkauan brand secara organik tanpa biaya tambahan.
Tips dan Strategi Membangun Top of Mind Awareness
Membangun top of mind awareness bukan pekerjaan semalam. Dibutuhkan strategi yang konsisten, kreatif, dan sesuai dengan customer behaviour. Berikut tips yang paling efektif:
Konsistensi Branding
Konsistensi visual, pesan, dan tone di semua channel memperkuat brand identity. Logo, warna, tagline, dan messaging yang selaras membantu mempercepat brand recall dan membangun kredibilitas.
Tingkatkan Brand Awareness Secara Terintegrasi
TOMA terbentuk dari strategi brand dan marketing yang saling mendukung. Gunakan kombinasi SEO, konten, digital campaign, ads, sponsorship, dan kolaborasi agar brand hadir secara menyeluruh dan relevan.
Bangun Omnichannel
Pengalaman yang konsisten di seluruh touchpoint website, aplikasi, social media, dan offline membuat brand semakin mudah dikenali. Pendekatan omnichannel meningkatkan kepercayaan dan memperkuat pengalaman pelanggan.
Riset Pasar Berkelanjutan
TOMA tidak tercapai tanpa memahami pelanggan dan tren industri. Riset rutin membantu mengetahui persepsi konsumen, memetakan kompetitor, dan menangkap peluang diferensiasi secara real-time.
Fokus pada Customer Experience
Pengalaman pelanggan yang cepat, mudah, personal, dan suportif adalah pendorong utama loyalitas. Brand dengan CX yang kuat lebih cepat mencapai TOMA dibanding brand yang hanya fokus pada promosi.
Perkuat Visibilitas Branding
Brand harus mudah dikenali. Pastikan logo, pesan nilai, dan diferensiasi kompetitif tampil jelas di setiap kampanye, konten, dan aktivitas publik agar pelanggan langsung mengasosiasikan kategori produk dengan brand Anda.
Partnership dengan Expertist
Strategi TOMA membutuhkan eksekusi yang presisi. Bekerja sama dengan digital marketing experts membantu mempercepat brand growth melalui analisis pasar, data-driven marketing, dan pemilihan martech yang tepat.
Baca Juga : 10 Strategi Trade Marketing Terbaik untuk B2B!
Bagaimana Cara Mengukur Top of Mind Awareness?
Ketika brand mulai terlihat unggul dalam awareness dan Anda merasa mendekati tahap top of mind awareness, langkah berikutnya adalah memastikan pencapaian tersebut dapat diukur secara akurat. Beberapa indikator kunci yang umumnya digunakan adalah:
Brand Recall
Pengukuran brand recall dilakukan melalui survei, dengan dua pendekatan utama:
- Aided Recall: Responden diberikan cue seperti logo atau daftar nama brand, lalu ditanya mana yang mereka kenal.
- Unaided Recall: Responden diminta menyebutkan brand dalam suatu kategori tanpa bantuan apa pun.
Indikator top of mind awareness ditentukan dari persentase responden yang bukan hanya mampu menyebut brand Anda tanpa bantuan, tetapi menyebut brand Anda sebagai yang pertama.
Social Share of Voice
Melalui social listening, Anda dapat memetakan seberapa besar porsi percakapan publik di social media yang menyebut brand Anda dibanding kompetitor. Ini mencakup mentions, diskusi kategori, hingga sentimen seputar pasar yang relevan.
Monitoring tidak boleh dilakukan hanya sesekali. Pengukuran rutin akan memperlihatkan tren perubahan baik peningkatan visibility maupun penurunan yang dapat langsung ditindaklanjuti untuk memperkuat strategi omnichannel Anda.
Share of Branded Search
Gunakan keyword tool untuk melihat seberapa banyak organic traffic yang menyertakan nama brand Anda dibandingkan dengan pencarian ber-brand milik kompetitor.
Matriks ini sederhana namun sangat representatif karena menunjukkan berapa banyak konsumen yang mengingat brand Anda pertama kali ketika mencari solusi di kategori yang sama.
Pemantauan secara konsisten memungkinkan Anda mengidentifikasi pola, potensi masalah, serta peluang optimasi strategi brand dan performance marketing.
Baca Juga : 12 Strategi Basket Size untuk Meningkatkan Revenue!
Contoh Top of Mind Awareness di Berbagai Industri
Beberapa brand di Indonesia berhasil membangun top of mind awareness yang begitu kuat hingga nama mereka otomatis muncul di ingatan konsumen ketika sebuah kategori disebut. Contohnya dapat dilihat di berbagai industri:
Transportasi Online
Gojek dan Grab menjadi rujukan utama karena konsistensi mereka hadir dalam rutinitas masyarakat mulai dari mobilitas, logistik, hingga pembayaran digital. Kehadiran yang menyatu dengan customer journey membuat keduanya sulit tergantikan.
E-Commerce
Shopee memenangkan hati konsumen melalui strategi emosional, promosi, dan komunikasi yang mudah dicerna. Sementara Tokopedia unggul pada reputasi, dukungan terhadap ekosistem UMKM, serta integrasi fitur pembayaran yang terpercaya.
Fintech & E-Wallet
DANA, GoPay, dan OVO menancapkan posisi kuat berkat frekuensi transaksi harian yang tinggi. Mereka menjadi bagian dari perilaku pembayaran masyarakat, sehingga otomatis menempel dalam memory structure konsumen.
FMCG
Aqua dalam kategori air mineral dan Indomie di kategori mie instan merupakan contoh klasik bagaimana distribusi masif, konsistensi branding, dan relevansi kebutuhan sehari-hari menciptakan dominasi jangka panjang.
Telekomunikasi
Telkomsel secara konsisten menegaskan dirinya sebagai penyedia jaringan terluas dan paling stabil, membangun persepsi kuat yang sulit disaingi kompetitor.
Brand-brand tersebut menunjukkan pola yang sama seperti konsistensi komunikasi, relevansi dengan kebutuhan konsumen, dan hubungan emosional yang kuat. Inilah fondasi yang membuat sebuah merek mampu menguasai ingatan pasar bukan sekadar dikenal, tetapi menjadi pilihan pertama.
Baca Juga : Subscription Adalah Strategi untuk Meningkatkan Revenue!
Peran Loyalty Program dalam Memperkuat Top of Mind Awareness
Top-of-mind awareness tidak selalu lahir dari campaign yang masif. Justru, interaksi kecil yang terjadi secara rutin seringkali memberikan dampak yang jauh lebih signifikan.
Inilah alasan mengapa loyalty program menjadi salah satu strategi paling efektif untuk memperkuat posisi brand di benak customer.
Meningkatkan Frekuensi Interaksi
Setiap kali pelanggan mendapatkan poin, reward, atau cashback, mereka membangun pengulangan memori terhadap brand Anda. Frekuensi interaksi ini memperkuat asosiasi otomatis ketika kategori produk disebut.
Membentuk Kebiasaan Penggunaan
Loyalty program menciptakan habit loops dorongan untuk terus kembali karena ada nilai yang dirasakan. Kebiasaan ini menjadi fondasi utama terbentuknya top-of-mind.
Memberikan Pengalaman yang Lebih Personal
Dengan data perilaku pelanggan, brand dapat memberikan penawaran yang relevan, terukur, dan presisi. Personalisasi ini tidak hanya meningkatkan konversi, tetapi juga menambah kepuasan dan customer lifetime value.
Baca Juga : Penting! 10 Cara Improve Customer Satisfaction
Membangun Emotional Bonding
Ketika konsumen merasa dihargai melalui apresiasi nyata, hubungan emosional terbentuk. Mereka lebih loyal, lebih bangga, dan lebih sering menyebut brand Anda dibandingkan kompetitor.
Menguatkan Strategi Retensi Jangka Panjang
Retensi adalah indikator kuat dari sebuah brand yang berhasil menjadi top of mind. Loyalty program memastikan pelanggan memiliki alasan untuk terus kembali, bukan hanya sekali membeli.
Dengan menggabungkan interaksi rutin, personalisasi, dan pengalaman emosional yang konsisten, loyalty program bukan hanya alat retensi tetapi mesin penguat merek yang bekerja setiap hari secara otomatis.
Bangun Top of Mind Awareness Anda dengan Loyalty Program dari OttoDigital
Untuk memperkuat posisi merek di tengah persaingan digital, dibutuhkan sistem loyalty program yang fleksibel, terukur, dan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
OttoDigital menyediakan solusi loyalty program yang dirancang untuk:
- Meningkatkan frekuensi transaksi
- Mendorong habit formation
- Memberikan reward yang relevan dan personal
- Memperpanjang customer lifetime value
- Memperkuat brand recall
- Menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih emosional dan bermakna
Dengan ekosistem digital yang terintegrasi, OttoDigital membantu bisnis membangun hubungan jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan retention, tetapi juga mengangkat brand menjadi top of mind awareness dalam kategori industrinya.
Top of mind awareness adalah aset strategis yang mampu menentukan posisi dan keberlanjutan sebuah bisnis. Bukan hanya tentang dikenal, tetapi tentang menjadi pilihan pertama, menjadi referensi, dan menjadi merek yang paling dipercaya di benak pelanggan.
Dengan strategi komunikasi yang konsisten, pengalaman pelanggan yang luar biasa, serta dukungan loyalty program yang kuat seperti dari OttoDigital, bisnis dapat memperkuat posisinya dan memenangkan kompetisi industri yang semakin dinamis.
