perbedaan omset dan profit

Perbedaan Omset dan Profit: Ini Bedanya yang Wajib Dipahami Pebisnis

Perbedaan omset dan profit sering disalahartikan seolah keduanya sama. Banyak pemilik usaha merasa bisnisnya sukses karena omset tinggi, padahal keuntungan bersih belum tentu besar. Memahami dua istilah ini sangat penting agar keputusan bisnis tidak keliru dan strategi pertumbuhan bisa lebih tepat sasaran.

Apa Itu Omset dalam Bisnis

Definisi Omset

Omset adalah total nilai penjualan yang diperoleh bisnis dalam periode tertentu, tanpa dikurangi biaya apa pun. Omset sering disebut sebagai pendapatan kotor.

Contohnya, jika sebuah kafe menjual 500 gelas kopi dengan harga Rp20.000 per gelas, maka omsetnya:

  • 500 x Rp20.000 = Rp10.000.000

Angka ini belum memperhitungkan biaya produksi, gaji pegawai, sewa bangunan, dan operasional lainnya.

Fungsi Omset untuk Bisnis

Menghitung omset membantu pebisnis untuk:

  • Menilai seberapa efektif penjualan produk
  • Membandingkan performa antar periode
  • Menentukan target sales berikutnya
  • Menarik perhatian investor atau mitra

Omset tinggi menunjukkan produk laku di pasar. Namun, itu belum tentu berarti bisnis menghasilkan keuntungan.

Baca juga : Omset dan Profit, ini Bedanya!

Apa Itu Profit dalam Bisnis

Definisi Profit

Profit atau laba adalah keuntungan bersih yang didapat setelah seluruh biaya operasional dikurangkan dari omset.

Rumus sederhananya:

Profit = Omset – Total Biaya Operasional

Biaya operasional termasuk:

  • Bahan baku produk
  • Gaji pegawai
  • Sewa tempat
  • Listrik, air, internet
  • Pajak dan biaya transaksi

Fungsi Profit bagi Keuangan Bisnis

Profit menjadi indikator kesehatan bisnis karena:

  • Menentukan kelangsungan usaha
  • Menjadi sumber ekspansi bisnis
  • Menilai efisiensi operasional
  • Mengukur ketepatan harga jual

Bisnis yang omset-nya besar namun profit kecil berisiko mengalami masalah arus kas.

Tabel Perbedaan Omset dan Profit

AspekOmsetProfit
DefinisiTotal nilai penjualanKeuntungan bersih
PerhitunganBelum dikurangi biayaSudah dikurangi seluruh biaya
IndikatorPopularitas produkKesehatan bisnis
FokusVolume penjualanEfisiensi & keuntungan
NilaiCenderung besarBisa kecil atau bahkan negatif

Mengapa Omset Tinggi Belum Tentu Profit Besar?

Biaya Operasional Terlalu Tinggi

Bisnis dengan biaya logistik besar, bahan mahal, dan gaji tinggi sering menghasilkan profit yang kecil meskipun omset besar.

Harga Jual Tidak Optimal

Harga terlalu murah bisa menaikkan omset, tetapi menekan margin profit. Bisnis terlihat ramai, namun keuntungan minim.

Pemborosan Operasional

Pembelian stok berlebih, pencatatan manual yang tidak tertib, atau promo tanpa perhitungan sering menggerus profit.

Biaya Transaksi

Biaya pembayaran non-tunai yang tinggi, biaya marketplace, dan potongan platform juga berpengaruh pada profit akhir.

Cara Menghitung Omset dan Profit

cara menghitung omset dan profit

Menghitung Omset

Omset = Jumlah Produk Terjual x Harga Jual

Contoh:

  • 300 produk x Rp50.000 = Rp15.000.000

Menghitung Profit

Profit = Omset – Total Biaya

Contoh biaya:

  • Bahan baku: Rp5.000.000
  • Gaji: Rp3.000.000
  • Sewa dan utilities: Rp1.500.000
  • Lain-lain: Rp500.000

Total biaya = Rp10.000.000

Profit:

  • Rp15.000.000 – Rp10.000.000 = Rp5.000.000

Strategi Meningkatkan Profit Tanpa Harus Menaikkan Omset

Efisiensi Biaya Operasional

Lakukan audit biaya secara rutin untuk memangkas pengeluaran yang tidak berdampak langsung ke penjualan.

Optimasi Harga dan Margin

Evaluasi struktur harga agar tetap kompetitif sekaligus menguntungkan.

Gunakan konsep margin sehat:

  • Harga jual – biaya produksi = margin minimum yang aman

Digitalisasi Pembukuan

Gunakan sistem pencatatan digital untuk memantau:

  • Penjualan real time
  • Biaya harian
  • Stok produk

Ini memudahkan melihat area pemborosan dan peluang peningkatan profit.

Manfaatkan Metode Pembayaran Efisien

Pilih metode pembayaran dengan biaya transaksi rendah dan pencatatan otomatis agar profit tidak tergerus potongan yang tidak diperlukan.

Mengapa Pebisnis Wajib Fokus ke Profit

Menjaga Arus Kas

Profit memastikan bisnis memiliki dana untuk membayar operasional tanpa bergantung pada utang.

Membiayai Pertumbuhan

Ekspansi cabang, perekrutan tim, dan pengembangan produk hanya bisa dilakukan bila profit stabil.

Menarik Mitra dan Investor

Laporan profit yang jelas menunjukkan bahwa bisnis dikelola secara profesional dan berkelanjutan.

Ingin Profit Bisnis Lebih Terkontrol?

Memahami perbedaan omset dan profit hanyalah langkah awal. Langkah terpenting berikutnya adalah memastikan keuangan bisnis tercatat rapi, transaksi efisien, dan setiap peluang keuntungan bisa dimaksimalkan secara digital.

Jika Anda ingin mempermudah pencatatan transaksi, meningkatkan efisiensi pembayaran, serta mendapatkan laporan bisnis yang lebih terstruktur, sekarang saatnya beralih ke solusi digital yang tepat.

👉 Hubungi kami melalui OttoDigital untuk mengetahui bagaimana sistem pembayaran dan manajemen bisnis terintegrasi dapat membantu meningkatkan profit usaha Anda secara berkelanjutan.

Hanya untuk Karyawan OttoDigital

Situs ini dibatasi hanya untuk karyawan OttoDigital. Pastikan Anda telah masuk dengan email OttoDigital Anda di browser untuk mengunjungi situs ini

Hanya untuk Karyawan OttoDigital

Situs ini dibatasi hanya untuk karyawan OttoDigital. Pastikan Anda telah masuk dengan email OttoDigital Anda di browser untuk mengunjungi situs ini