Memahami biaya payment gateway adalah langkah penting bagi pemilik bisnis yang ingin mengoptimalkan transaksi online tanpa membayar lebih dari yang seharusnya. Banyak pelaku usaha yang hanya fokus pada fitur dan kecepatan transaksi, namun melupakan detail biaya yang sebenarnya berpengaruh langsung pada margin keuntungan.
Pembahasan ini menjelaskan komponen biaya seperti MDR, setup fee, dan biaya tersembunyi, disertai contoh skenario, struktur biaya umum di pasar, dan bagaimana memilih penyedia payment gateway yang benar-benar transparan.
Apa Saja Komponen Biaya dalam Payment Gateway?
1. MDR (Merchant Discount Rate)
MDR adalah biaya yang dikenakan pada setiap transaksi online. Besaran MDR dapat berbeda-beda tergantung metode pembayaran: kartu debit, kartu kredit, QRIS, virtual account, e-wallet, hingga paylater.
Poin penting mengenai MDR:
- MDR dikenakan per transaksi.
- Semakin banyak metode pembayaran yang digunakan, semakin beragam tarif MDR yang berlaku.
- MDR sering menjadi komponen biaya terbesar bagi merchant.
Referensi dasar mengenai MDR dapat ditemukan melalui penjelasan Bank Indonesia di halaman ini
2. Setup Fee (Biaya Setup Awal)
Beberapa penyedia payment gateway menerapkan biaya setup awal sebelum bisnis dapat melakukan integrasi API. Biaya ini biasanya mencakup:
- Aktivasi akun merchant
- Verifikasi dokumen bisnis
- Konfigurasi API atau plugin
- Pembuatan dashboard admin
Tidak semua penyedia menerapkan biaya setup. Banyak payment gateway modern kini bersifat zero-setup-fee untuk memudahkan onboarding merchant baru.
3. Monthly Fee (Biaya Bulanan)
Biaya bulanan atau subscription biasanya muncul jika penyedia menawarkan fitur premium seperti:
- Fraud detection yang lebih advanced
- Dashboard analytics tambahan
- Settlement lebih cepat
- Penggunaan multi-merchant ID
- Akses API khusus enterprise
Bisnis perlu mengevaluasi apakah fitur berbayar tersebut benar-benar dibutuhkan untuk operasional.
4. Biaya Per Transaksi Berbasis Channel
Setiap channel memiliki struktur biaya berbeda:
- Virtual Account → biaya per transaksi atau per akun
- E-Wallet → persentase MDR
- Kartu Kredit → persentase MDR + biaya tambahan tertentu
- Paylater → MDR lebih tinggi karena risiko kredit
Mengetahui struktur biaya masing-masing channel membantu bisnis memahami margin aktual dari produk yang dijual.
5. Biaya Refund
Refund sering menjadi biaya tersembunyi yang jarang dibahas. Ada penyedia yang:
- Menggratiskan refund
- Mengembalikan MDR secara parsial
- Tidak mengembalikan MDR sama sekali
- Menarik biaya admin setiap refund
Refund penting untuk bisnis F&B, e-commerce, atau B2B2C yang berurusan dengan pelanggan yang sering melakukan pembatalan.
6. Settlement Fee (Pencairan Dana)
Beberapa payment gateway menerapkan biaya pencairan dana ke rekening bisnis. Model umum:
- Gratis untuk pencairan di bank tertentu
- Berbayar untuk bank lainnya
- Biaya tetap per pencairan
- Biaya harian jika ingin settlement lebih cepat
7. Biaya Chargeback
Jika menggunakan metode pembayaran kartu kredit, bisnis harus memahami biaya chargeback. Biaya ini muncul ketika:
- Pelanggan mengajukan sengketa transaksi
- Bank harus melakukan investigasi
- Merchant dinyatakan kalah dalam sengketa
Chargeback dapat berdampak pada reputasi merchant dan biaya operasional.
Referensi mengenai chargeback dapat dibaca di Mastercard:
Struktur Biaya Payment Gateway yang Umum di Indonesia

Untuk memudahkan gambaran, berikut pola biaya yang paling sering diterapkan penyedia payment gateway di Indonesia:
1. Metode E-Wallet (Dana, OVO, ShopeePay, GoPay)
Biasanya berbasis MDR:
- Rentang umumnya 1,5% – 2,5%
- Beberapa e-wallet menerapkan minimum fee per transaksi
E-wallet sering menjadi metode favorit karena konversi checkout yang tinggi.
2. QRIS
MDR QRIS ditetapkan Bank Indonesia sehingga umumnya sama di semua penyedia:
- QRIS Reguler: hingga 0,7%
- QRIS Merchant besar dapat berbeda tergantung kategori bisnis
QRIS sangat cocok untuk bisnis offline dan hybrid.
3. Virtual Account (BCA, BNI, Mandiri, BRI)
Model biaya:
- Per transaksi berhasil
- Per akun VA (lebih jarang)
- Gratis jika hanya inquiry tanpa pembayaran
VA adalah metode yang paling stabil untuk transaksi besar seperti pembelian produk digital, tagihan, dan bisnis B2B.
4. Kartu Kredit dan Debit Online
Biaya biasanya mencakup:
- MDR kartu kredit (lebih tinggi)
- Biaya antifraud tambahan
- Biaya chargeback jika terjadi sengketa
Channel ini cocok untuk bisnis tiket, kursus online, atau barang bernilai tinggi.
Baca juga : Solusi Payment Gateway Terlengkap untuk Bisnis Anda
Skenario Perhitungan Harga Payment Gateway Indonesia untuk Bisnis
Untuk membantu pemilik bisnis memahami struktur biaya, berikut dua skenario perhitungan sederhana.
Skenario 1 — Bisnis F&B
Jenis metode: QRIS + e-wallet
- Harga produk: Rp50.000
- Jumlah transaksi: 1.000 per bulan
- MDR e-wallet rata-rata: 2%
- MDR QRIS: 0,7%
Jika 60% pembayaran via e-wallet dan 40% via QRIS:
Biaya e-wallet:
600 transaksi × Rp50.000 × 2% = Rp600.000
Biaya QRIS:
400 transaksi × Rp50.000 × 0,7% = Rp140.000
Total biaya bulanan: Rp740.000
Skenario 2 — Bisnis Online Store Retail
Metode: Virtual Account + e-wallet
- Virtual Account: Rp4.000 per transaksi
- E-wallet MDR: 2%
- Rata-rata transaksi: Rp200.000
Jika 300 transaksi via VA dan 200 transaksi via e-wallet:
Biaya VA:
300 × Rp4.000 = Rp1.200.000
Biaya e-wallet:
200 × Rp200.000 × 2% = Rp800.000
Total biaya bulanan: Rp2.000.000
Baca juga : Payment Gateway OttoDigital Bisa Apa Saja?
Cara Memilih Payment Gateway dengan Biaya Terbaik
1. Pastikan Tersedia Semua Channel Pembayaran yang Dibutuhkan
Semakin lengkap channel pembayaran, semakin besar konversi checkout. Channel yang wajib tersedia:
- QRIS
- VA bank besar
- E-wallet
- Kartu kredit
Untuk bisnis enterprise, pastikan ada opsi offline-to-online (O2O), multi-outlet, dan multi MID.
2. Evaluasi Kecepatan Settlement
Semakin cepat dana cair, semakin sehat arus kas bisnis.
Pilihan umum:
- Standard settlement (H+1)
- Instant settlement (berbayar)
- Bulk settlement untuk B2B
3. Perhatikan Tingkat Keberhasilan Transaksi (Success Rate)
Biaya rendah tidak berarti lebih baik jika banyak transaksi gagal. Success rate menentukan:
- Minim komplain pelanggan
- Minim refund
- Arus pendapatan lebih stabil
4. Cari Penyedia dengan Fitur Fraud Detection
Fitur anti-fraud dapat mengurangi biaya chargeback dan mencegah kerugian.
Beberapa penyedia menyediakan fraud detection tingkat enterprise sebagai add-on.
OttoDigital Memiliki Solusi Pembayaran yang Praktis dan Aman
Ingin membuat sistem pembayaran bisnis Anda lebih profesional dan efisien? Gunakan OttoDigital solusi pembayaran digital yang dirancang untuk membantu bisnis Anda menerima berbagai metode pembayaran dengan mudah dan aman. Dengan integrasi yang fleksibel dan dukungan tim ahli, OttoDigital siap membantu Anda menghadirkan pengalaman transaksi terbaik bagi pelanggan.
Hubungi layanan pelanggan OttoDigital sekarang untuk mulai menggunakan solusi pembayaran digital yang cepat, aman, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis Anda.


