Open banking adalah inovasi dalam dunia keuangan yang memungkinkan data dan layanan perbankan dibagikan secara aman melalui API (Application Programming Interface). Lewat sistem ini, pihak ketiga seperti fintech atau aplikasi keuangan bisa mengakses informasi perbankan nasabah tentu dengan persetujuan pengguna.
Bagaimana Cara Kerja Open Banking?
Dengan open banking, data perbankan seperti riwayat transaksi atau saldo bisa diakses oleh layanan keuangan digital. Misalnya, aplikasi akuntansi bisa menarik data langsung dari rekening bank untuk menyusun laporan keuangan otomatis.
Teknologi ini sudah banyak diterapkan di Eropa dan kini mulai tumbuh di Indonesia, terutama sejak OJK dan Bank Indonesia mendorong integrasi sistem keuangan terbuka.
Manfaat Open Banking untuk Bisnis
- Integrasi Otomatis: Sistem keuangan bisnis bisa terhubung langsung ke rekening perusahaan untuk pelacakan cash flow secara real-time.
- Pembayaran Lebih Cepat: Transaksi seperti tagihan dan invoice dapat dilakukan langsung dari platform bisnis, tanpa perlu login manual ke e-banking.
- Data Lebih Akurat: Minim risiko human error karena data keuangan otomatis ditarik langsung dari bank.
- Layanan Keuangan Kustom: Bisnis bisa mendapatkan penawaran pinjaman, asuransi, atau solusi keuangan lain yang disesuaikan berdasarkan histori transaksi mereka.
- Pengalaman Pengguna Lebih Baik: Untuk layanan B2C, pelanggan bisa membayar langsung lewat rekening bank tanpa perlu top-up saldo.
Kesimpulan
Open banking membawa perubahan besar dalam cara bisnis mengelola dan memanfaatkan data keuangan. Dengan sistem yang saling terhubung dan otomatis, bisnis bisa menghemat waktu, meminimalkan kesalahan, dan meningkatkan efisiensi operasional.